Selamat datang di blog portofolio, jurnal, dan catatan harian AzzamArifin.web.id

Bersosial Ala Warga Perumahan

Satu bulan lebih tinggal disini, aku memang jarang bertetangga. Hanya pas ada acara tahlil aku bertatap muka dan ngobrol sekedarnya dengan tetangga. Jelas itu tak cukup untuk mengenali karakter warga perumahan ini.

Hanya yang sering terpikir, dari cerita yang kudengar dari tetangga sebelah maupun saudara yang dulu pernah tinggal di kawasan perumahan ini, pilihan untuk jarang bertetangga justru didukung. Karakter masyarakat di tempat yang baru ini di luar dugaanku. Benarkah semakin akrab justru berakibat hal kurang baik, seperti jadi bahan pergunjingan, sasaran utang dll? 

Ada ungkapan Jawa yang bunyinya “mawa desa mawa cara”. Maknanya kurang lebih setiap tempat itu berbeda-beda budayanya, karakternya, cara bergaulnya, dan nya-nya yang lain. Dulu, berbekal sedikit pengalaman hidup di luar rumah, aku mengamini begitu saja ungkapan itu. Sudah jelas bahwa masing-masing daerah itu berbeda. Dan saat mendengar ungkapan itu, di otakku tak lain hanya terbesit bahwa setiap orang harus menghormati, menghargai budaya dan karakter daerah lain.

Setelah benar-benar masuk dalam lingkungan baru ini, ternyata tak sesederhana itu. Saudaraku bercerita tentu berdasarkan kenyataan yang pernah dialami, yang secara tak langsung memberi pesan waspada serta tak berlaku gegabah di tempat ini. Pesan ini kujadikan bekal bersosial ala warga perumahan, seraya tetap mengedepankan sikap positive thinking pada siapapun juga.


Kepanjen, 18 Oktober 2015

0 Komentar